Berlatih Membuat Deskripsi Tempat

Jumat, 17 Desember 2010

Untuk sebuah cerita, deskripsi tempat merupakan sesuatu yang sangat penting. Terutama untuk cerita fantasi. Deskripsi adalah uraian yang berfungsi sebagai pengganti gambar. Dengan deskripsi, pembaca dapat membayangkan, merasakan, bahkan pembaca seakan merasakan merasa sedang berada di tempat yang diceritakan. Tanpa itu, pembaca hanya terbengong-bengong dan kebingungan.

Deskripsi tempat ada yang tersurat langsung (dengan dipaparkan dalam paragraf) dan ada juga yang tersirat seperti dalam dialog maupun dipecah-pecah. Lantas, bagaimana cara membuat deskripsi yang mengalir? Di sini saya akan membahas cara membuat deskripsi tempat.


Untuk membuat deskripsi tempat secara jelas, simaklah setiap kata yang saya tuliskan dalam postingan ini. Berikut langkah-langkahnya :

1. Siapkan alat tulis, kalau saya lebih suka menggunakan notebook/laptop mini daripada kertas untuk berlatih. Dikarenakan kemudahan untuk menghapus kata yang salah.
2. Selanjutnya, cobalah kamu duduk-duduk sendiri di beranda rumah saat hujan turun. Jangan waktu hujan lebat. Tak apa jika saat hujan gerimis, tapi saya menyarankan saat hujan deras tapi tanpa angin ribut.
3. Perhatikan seksama suasana hujan itu. Posisikan diri kamu sebagai penikmat.
4. Cobalah kamu tuliskan apa yang kamu lihat, kamu dengar, dan kamu rasakan. Tuliskna semua, mulai dari hal-hal kecil yang sulit terlihat sampai hal-hal yang namapak jelas. Tidak harus langsung bagus.
5. Teliti kembali. Tambahkan lagi jika ada deskripsi yang kurang, sekaligus perbaiki yang salah. Abaikan keefektifan, tulis saja.
6. Tambahakn satu atau dua kata yang mengambil istilah puitis agar tulisan Anda lebih indah.

Inilah hasil dari kerja Anda :

Langit mendesah. Air matanya yang berjuta tumpah ruah menghujam bumi, seolah ingin menghancurkannya. Panah-panahnya terlempar seketika mengikuti arakan mendung, menusuk-nusuk dedaunan yang mengangguk. Sebagian berlarian membentuk genangan ; bergelombang-gelombang dan beriak. Seakan tak ingin kalah, angin yang mengendap-endap menampar mukaku berkali-kali.

Bagus. Kerja Anda sudah selesai.

Namun jika Anda sudah mahir, ada baiknya Anda tinggal cara ini. Cobalah taati aturan keefektifan. Anda bisa men-siratkannya dalam dialog atau memevahnya di beberapa bagian paragraf yang berbeda. Namun saran saya, tetap tambahkan beberapa istilah puitis untuk mempercantik tulisan Anda.

Baiklah, sekian untuk kali ini. Semoga artikel ini membantu! 

0 komentar:

Posting Komentar